Pengikut

3 Tips Mengelola Stress dan Emosi saat Puasa Ramadan

Tips mengelola emosi

kikichemist.com,- ketika menjalani ibadah puasa, kadang kala ada saja hal-hal yang menguji kesabaran. Beberapa hal yang terjadi di sekitar kita bisa membuat kita begitu sensitif.

Sudah perut kosong, cuaca panas, masih bekerja, eh ada yang memancing emosi kita. Terkadang, dalam keadaan berpuasa beberapa hal menjadi lebih sensitif dari biasanya. Misalnya saja ketika mencari barang tapi tidak ketemu, terhadang macet di jalan, atau beberapa hal lain.

Tapi, bukankah sesungguhnya kita diminta untuk melatih kesabaran? Marah-marah gak jelas ketika bulan Ramadan bisa saja mengurangi pahala puasa kita. Maka dari itu, penting banget untuk bisa mengelolanya dengan baik.

Kenapa sih saat Puasa Kita Lebih Mudah Emosi?

Nah, mungkin kita pernah bertanya-tanya “kenapa ya kalau puasa lebih mudah stress dan emosi?”. Ternyata, kejadian ini bisa dijelaskan kondisi medisnya.

Dilansir dari alodokter.com, ketika perut tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman selama lebih dari 12 jam seperti saat puasa, perut akan dalam keadaan kosong, dan hal ini bisa menyebabkan kadar gula darah menjadi menurun.

Keadaan itu akan memicu pelepasan hormon kortisol dan hormon adrenalin untuk membantu metabolisme agar kondisi gula darah tetap stabil. Namun hal ini akan menimbulkan efek seseorang menjadi lebih agresif dan emosinya meluap-luap.

Kadar gula darah yang menurun ini juga mengganggu fungsi otak yang bisa mendorong seseorang bertindak lebih impulsif. Hal inilah yang menyebabkan seseorang menjadi lebih sensitif dan mudah emosi.

Tips Mengelola Stress dan Emosi saat Ramadan

Ketika menjalani puasa Ramadan, sering kali berkutat dengan berbagai deadline dan kesibukan dunia kerja, ditambah cuaca yang semakin panas puol membuat kita lebih mudah terserang stress dan terkadang mudah terpancing emosi.

Tapi, kondisi ini tak boleh kita biarkan begitu saja. Karena jika emosi yang terjadi kita izinkan keluar begitu saja, sudah pasti tidak baik bagi kesehatan, bisa mengganggu orang lain, plus mengurangi pahala puasa kita, hayo loh..

Maka dari itu, yuk terapkan 3 tips mengelola stress dan emosi selama Ramadan yang bisa kamu coba.

1. Meditasi dan Perbanyak Istighfar

Hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindari stress adalah dengan bermeditasi. Lakukanlah treatment pengaturan pernapasan. Duduk sejenak dengan mata terpejam, luapkanlah segala bentuk kepenatan sembari melakukan teknik pernapasan, tarik napas keluarkan.

Selain memperbaiki stress, hal ini juga membantu kamu untuk lebih bisa mengelola emosi. Jadi, emosi tidak kamu luapkan begitu saja.

Perbanyak juga istighfar untuk mengendalikan dirimu. Ketika emosi sedang memuncak, segera ingatlah Allah, elus dada dan beristighfarlah. Ingatlah bahwa emosi negatif itu tak baik untuk dikeluarkan. InsyaAllah perasaan emosi yang menguasai itu akan segera mereda.


2. Perbanyak Membaca Al-qur’an

Kita semua tau bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan. Membaca Al-qur’an tentu sudah menjadi rutinitas yang harus kita lakukan. Di bulan Ramadan, kita juga harus memperbanyak membaca Al-qur’an.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Al Qadhi di sebuah klinik besar Florida AS, terbukti bahwa bacaan Al-qur’an mampu melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit sebesar 97%.

Pada sebuah penelitian dalam jurnal bimbingan dan konseling, yang mengambil sample siswa kelas XI SMA IT Abu Bakar Yogyakarta, terbukti bahwa membaca Al-qur’an dapat memberikan pengaruh terhadap kestabilan emosi siswa.

Dengan fakta ini, maka kita bisa menambah intensitas membaca Al-qur’an dalam bulan Ramadan. Selain dari bonus pahala yang berlipat, ternyata membaca Al-qur’an mampu membantu kita dalam mengelola stress dan emosi.


3. Hindari Terlalu Banyak Makanan Berlemak

Dilansir dari kumparan.com, pada sebuah studi yang dilakukan, menunjukkan bahwa apa yang seseorang makan tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik saja, tapi juga berpengaruh terhadap kesehatan mental.

Makanan yang memiliki kandungan lemak trans cukup tinggi dapat menyebabkan perasaan marah dan stress setelah kita mengkonsumsinya.

Seperti yang kita ketahui selama ini, lemak trans merupakan lemak yang paling berbahaya untuk dikonsumsi, karena akan berdampak terhadap kadar kolesterol dalam tubuh.

Lemak trans yang kita konsumsi dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik. Lemak trans biasanya terdapat pada berbagai kue olahan, gorengan, makanan ringan kemasan yang sering kita jadikan takjil untuk berbuka puasa.

Maka dari itu, ada baiknya agar kita tak terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak saat berpuasa Ramadan. Hal ini semata-mata dilakukan agar rasa stress dan emosi dapat kita kelola dengan baik. Untuk itu, kamu bisa mulai dengan pola hidup yang sehat. Selamat berpuasa!

Referensi:
Fadhilla, H., 2016., Pengaruh Membaca Alquran Terhadap Kestabilan Emosi Siswa Kelas XI Sma IT Abu Bakar Yogyakarta., E-Journal Bimbingan dan Konseling., Edisi 8.

kikichem
Hello! Call me Kiki

Related Posts

Posting Komentar